Kabupaten Bekasi-Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti menyatakan bahwa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kertamukti di Kabupaten Bekasi merupakan yang terbaik di Indonesia dalam kunjungan kerjanya.
Pernyataan itu disampaikan usai meninjau fasilitas TPST yang dibangun melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Metropolitan and Regional Cities Project (ISWMP), yang didanai Bank Dunia dan dikelola oleh Satker Sarana dan Prasarana Permukiman Wilayah I BPPW Jawa Barat.
“TPST ini harus dilihat dari kemanfaatannya, dari perencanaan apakah sudah sesuai atau belum. Tadi disampaikan bahwa TPST ini mampu mengolah 50 ton sampah per hari. Pembangunan sudah selesai, dan operasional akan diserahkan ke Pemerintah Daerah,” ujar Diana saat konferensi pers.
Diana berharap, setelah pendampingan dari pusat berakhir pada 5 Juli 2025, operasional penuh bisa langsung ditangani oleh Pemkab Bekasi.
“TPST Kertamukti ini adalah yang terbaik dari semua tempat pengolahan yang pernah dikunjungi teman-teman di PUPR,” ujarnya menegaskan.
Dalam kesempatan yang sama, R. Sopyan Rahayu, S.IP., M.Si, Kepala UPTD Pengelolaan Persampahan Wilayah III yang juga menjabat Kepala TPST Kertamukti, menjelaskan bahwa fasilitas ini memiliki sistem pengolahan sampah domestik modern.
“TPST ini dapat mengolah 50 ton sampah per hari menjadi RDF (Refuse Derived Fuel), dengan residu hanya 12 persen. Biaya operasional (OPEX) yang kami targetkan sekitar Rp250.000 per ton,” terang Sopyan.
Sopyan menambahkan bahwa TPST Kertamukti menjadi solusi strategis dalam mengurangi ketergantungan terhadap TPA tradisional serta mendukung target pengurangan sampah secara nasional.
Dengan kapasitas dan efisiensi tersebut, TPST Kertamukti diharapkan menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan sampah terpadu berbasis teknologi ramah lingkungan.