Kabupaten Bekasi – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bekasi melakukan rapat koordinasi uji coba aplikasi Sirekap menjelang Pilkada tahun 2024 di gedung aula KPU Kecamatan Kedungwarungin, (12/10).
Simulasi ini diikuti PPK Se-Kabupaten Bekasi untuk mempersiapkan pemilihan yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.
“Aplikasi Sirekap ini memiliki kesamaan dengan versi Pemilu legislatif pada Februari lalu, meskipun terdapat beberapa perubahan fitur,” ucap Divisi Rencana Data dan Informasi KPU, Muchamad Iqbal.
Dia menjelaskan sejumlah fitur dalam Sirekap telah diperbarui untuk meningkatkan akurasi rekapitulasi suara.
“Salah satu perbaikan yang dilakukan adalah peningkatan fitur pengenalan angka, yang mempermudah pembacaan angka dari hasil pemungutan suara,” jelasnya.
Menurutnya, jika dibandingkan Sirekap Pemilu lalu dengan yang saat ini, hanya fitur-fitur yang diperbaiki. Salah satunya fitur pengenalan angka.
“Akurasi hingga 95% dalam membaca angka dari hasil pemungutan suara yang ditulis tangan dan kemudian diunggah kedalam sistem,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa dalam proses penulisan di C plano menggunakan tulisan tangan, aplikasi ini mampu mendeteksi jika terdapat kesalahan.
Sistem akan langsung menampilkan warna merah jika angka atau total suara yang diunggah tidak sesuai, yang menandakan ketidakseimbangan hasil rekapitulasi.
“Saat ada yang tidak sesuai, akan langsung muncul warna merah, itu bertanda totalnya tidak balance,” jelas Iqbal.
Uji coba ini dilakukan untuk memastikan kesiapan teknis aplikasi Sirekap sebelum digunakan secara resmi dalam proses pleno rekapitulasi Pilkada 2024.
“Seluruh PPK mendapatkan akun masing-masing sejumlah dua orang per kecamatan,” ujarnya.
Meskipun masih ada kendala yang ditemukan dalam uji coba, sebagian besar PPK dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi sudah dapat mengakses aplikasi Sirekap.
“Pada hari ini masih ada kendala dalam uji coba ini, tetapi seluruh PPK dari 23 kecamatan sudah bisa login ke aplikasi Sirekap,” ungkapnya.
Iqbal juga menyebut bahwa saat ini, data dari hampir seluruh kecamatan telah diunggah ke aplikasi, dengan sisa dua kecamatan yang masih dalam proses.
“Data sudah diunggah di aplikasi, dari 23 kecamatan tinggal 2 kecamatan yang belum selesai,” tutupnya (Red).