Dana Pensiun Makin tak Jelas, Acep dan Staff Korpri Saling Lempar Tanggungjawab?

Karawang, Beritanet – Soal dana pensiun para purnabakti ASN Kabupaten Karawang yang belum dibagikan secara merata makin tak jelas.

Pasalnya, Ketua Korpri Karawang, Acep Jamhuri yang juga Calon Bupati Karawang tahun 2024, saat dikonfirmasi awak media soal dana pensiun terkesan irit bicara dan lempar tanggungjawab ke bawahan.

Soal dana itu Acep hanya mengaku ada yang menghentikan, dan menyuruh awak media untuk konfirmasi ke staff Korpri atas nama Neneg.

“Ada yang menghentikan, coba tanya Bu Neneng,” katanya singkat

Diwaktu dan tempat berbeda, saat dikonfirmasi awak media, Staff Korpri Neneng justru membantah ucapan Acep. Neneng menyebut bahwa pembagian uang kadedeuh itu bukan berarti ada yang tidak diberikan, namun ia mengaku pihaknya harus mengikuti prosedur yang ada.

“Bukannya tidak ada yang belum diberikan, tapi kita harus mengikuti prosedur,” ujarnya singkat.

Namun, ketika dimintai penjelasan menganai prosedur yang berlaku, Neneng menolak untuk memberikan keterangan.

“Maaf, itu bukan kewenangan saya, saya harus menghubungi dulu ke pimpinan saya,” ucapnya.

Neneng kemudian langsung mencoba menghubungi beberapa pengurus Korpri melalui sambungan telpon seluler. Tetapi ia mengatakan bahwa para pengurus Korpri yang ia hubungi tidak memberikan respons.

“Maaf bukannya saya tidak melayani, tetapi saya sudah coba menghubungi atasan dan pengurus Korpri yang lain, tetapi tidak ada yang mengangkat,” katanya.

Tak berlangsung lama, Neneng kemudian berhasil menghungi salah satu pengurus Korpri lainnya, yaitu Deki, ia menjabat sebagai Sekretaris Camat Tegalwaru.

Neneng pun memberikan telpon selulernya agar wartawan bisa berkomunikasi dengan Deki.

“Staff Korpri itu banyak, tetapi saya hanya tanggung jawab moral saja,” ujar Deki, yang mengaku sebagai Staff Korpi.

Deki meminta agar pembahasan permasalahan ini ditunda sampai terbentuknya kepengurusan yang baru.

“Saat ini sedang dalam posisi kekosongan ketua. Dulu ketuanya Pak Acep Jamhuri. Tetapi saat ini belum ada petunjuk dari provinsi. Saya tidak bisa berkomentar banyak. Bisa gak bersabar sampai kepengurusan baru,” pungkasnya.

Polemik ‘lempar bola’ antara Acep ke Neneng lalu ke Deki tak menjawab terkait di mana atau ke mana uang kadeeuh korpri yang jumlahnya jika ditotal sangat fantastis namun hingga saat ini belum dibayarkan kepada para pensiunan ASN.

Sebelumnya, utusan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang menagih pembayaran uang pensiun atau uang “kadeudeuh” kepada pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) setempat.

“Banyak pensiunan yang sudah bertahun-tahun tidak juga mendapat uang pensiunan dari Korpri Karawang. Kami mempertanyakan itu,” kata salah seorang mantan PNS Pemkab Karawang, Juhdiana.

Juhdiana mengatakan bahwa selama menjadi PNS, ada setoran uang bulanan dari para PNS ke Korpri Karawang, sebagai satu-satunya organisasi dan wadah berhimpun PNS.

Setoran uang bulanan ke Korpri Karawang itu berlaku sejak seseorang menjadi PNS hingga pensiun. Kemudian saat pensiun, mereka mendapatkan uang senilai Rp14 juta dari Korpri, yang merupakan uang setoran bulanan mereka selama menjadi PNS.

Perwakilan pensiunan PNS tahun 2022 dan 2023, pada Selasa (1/10), mendatangi kantor Korpri Karawang, guna mempertanyakan alasan belum cairnya uang kadeudeuh yang merupakan hak para pensiunan PNS, termasuk meminta kejelasan kapan hak mereka akan diberikan.

Uang pensiunan (kadeudeuh) yang harus mereka terima sebesar Rp14 juta. Namun, sejak mereka purna bakti di tahun 2022 dan 2023, hingga kini belum diterima. (Ist/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *