GM Swissbellin Karawang Tomy Yovan Andriansyah
Karawang -Industri hotel di Karawang, Jawa Barat, mengalami tekanan berat akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat dan pembatasan kegiatan oleh pemerintah daerah. Penurunan pendapatan terjadi average room rate (ARR) signifikan dengan average room rate (ARR) yang turun hingga 50% sejak awal 2025.
General Manager Hotel Swiss-Belinn Karawang Tomy mengungkapkan bahwa kondisi ini dirasakan hampir seluruh pelaku industri hotel di wilayah Karawang anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Sejak awal 2025, kondisi terus memburuk. Kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat menyebabkan pemangkasan anggaran untuk kegiatan di hotel seperti MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition).
Ia menambahkan, kebijakan pemerintah daerah yang membatasi pelaksanaan acara seperti wisuda dan study tour juga memperburuk situasi. Sementara itu, kebijakan tarif ekspor turut menurunkan kunjungan tamu dari sektor industri manufaktur, yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung pasar hotel di Karawang.
“Pelaku industri hotel seperti kami harus segera melakukan penyesuaian, seperti membidik pasar non-pemerintah dan menurunkan tarif kamar. Namun, dampaknya tetap terasa besar dan belum bisa sepenuhnya diatasi,” ujar Tomy, Jumat (25/4/2025).
Ia berharap pemerintah pusat dan daerah bisa lebih berpihak pada industri perhotelan, mengingat kontribusi besar sektor ini terhadap pendapatan daerah melalui pajak.
Senada dengan Tomy, Sekretaris PHRI Karawang, Dina, turut mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keberlangsungan industri hotel di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang tidak mendukung.
“Kami dari PHRI sedang berupaya berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata untuk mempromosikan Karawang sebagai destinasi alternatif MICE non-pemerintah. Namun, apabila tidak segera ada solusi, bisa saja terjadi kasus serupa seperti di Bogor, di mana dua hotel dari satu grup besar terpaksa tutup akibat efisiensi anggaran pemerintah pusat,” kata Dina.
Ia menegaskan pentingnya dukungan pemerintah dalam mencarikan solusi agar industri hotel di Karawang bisa bertahan dan menemukan pasar baru di luar sektor pemerintah di tengah kebijakan efisiensi anggaran.