Apostrab Pertamina PHE ONWJ di Pesisir Pasir putih Karawang Selamatkan Negeri dari Abrasi
Karawang-Pantai Utara Kàrawang yang kini terus di gerus oleh kian parah abrasi dan banjir rob mengakibatkan berkurangnya daratan yang di alami pasir putih Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon.
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisata Mangrove Pasir Putih adakan penanaman mangrove dan menciptakan Alat Pemecah Ombak pencegahan dengan sistem Apostrab
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisata Mangrove Pasir Putih Sahari mengatakan kondisi pesisir Pasir putih pada 2000 sampai 2014 Sangaat memperhatinkan mengalami abrasi parah yang terus mengikis daratan hingga 1 meter antara pemukiman warga.
Kami bersama warga tidak kenal lelah yang terus berupa melakukan reklamasi sangat dalam penanggulangan abrasi hadir Sebagai kepedulian warga Pasir putih , hadirnya Pertamina PHE ONWJ melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PMP) menjadikan harapan baru.
Kawasan tersebut kini menjadi salah satu destinasi wisata di Karawang, dan ramai dikunjungi wisatawan setiap akhir pekan, karena biaya tiket masuknya yang murah meriah, hanya Rp5.000 per orang.
Pengendalian abrasi Kami bersama PHE ONWJ menerapkan sistem Appostrab dengan menggunakan bahan baku yang membutuhkan 10.000 ban bekas tiap tahunnya selain itu ,Peanaman pohon mangrove yang di diberikan Pertamina PHE ONWJ Melalui Kelompok Sadar Wisata warga sekitaran Pasir putih terus merawat dan memelihara yang kini hasil Bisa di rasakan sehingga menumbuhkan perekonomian warga sekitar
Community Development Officer PHE ONWJ, Iman Teguh, mengatakan sistem Apostrap ini ialah berupa rangkaian empat buah ban bekas yang diikat menjadi segi empat atau membentuk sebuah kubus. Kemudian dipasang di bibir pantai, dirangkai antara apostrap yang satu dengan yang lainnya, ditahan dengan bambu hingga sampai akhirnya menjadi susunan apostrap di sepanjang bibir pantai.
Alat itu disebutkan berfungsi untuk meredam gelombang dan menangkap sedimentasi lumpur yang dibawa gelombang dan terperangkap dalam apostrap.
Jadi, apostrap ini hanya rangkaian ban bekas yang dibentuk persegi empat. Dulu, ini rumpon yang digunakan untuk mengumpulkan ikan di wilayah Pantura. Namun sejak ada pelarangan rumpon, kemudian coba diterapkan rumpon ini menjadi penahan atau peredam gelombang.
Saat apostrap sudah tersusun dan memanjang di bibir pantai, maka ombak yang masuk ke apostrap akan terpecah hingga daya dorongnya semakin kecil ketika masuk semakin dalam. Lalu sedimentasi bekas terumbu karang dari Karang Sedulang akan tertahan oleh apostrap.
Apostrap ini cocok untuk mempercepat sedimentasi di wilayah perairan Karawang, Dusun Pasir Putih, Cilamaya Kulon, Karawang.
Jadi, setelah sebelumnya menanam bibit tanaman mangrove, Suhaeri dan kawan-kawannya melanjutkan aksinya dengan mengangkat sedimentasi terumbu karang yang terbawa gelombang atau ombak, melalui apostrap.
Hasil dari buah konsisten mencegah abrasi, kini ada sabuk hijau di Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon yang disusul dengan munculnya daratan berkat apostrap.