Karawang, Beritanet – Jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang beroprasi di Kabupaten Karawang pada tahun 2023 mencapai 34 ribu, namun Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karawang, melalui Dinas Koprasi dan Usaha Kecil Menengah (DINKOPUKM) hanya memploting anggaran hibah untuk pengadaan peralatan pendukung UKM sebesar 2 milliar rupiah.
Padahal, keberadaan banyaknya UKM sebagai usaha berskala mikro milik masyarakat Kabupaten Karawang sangat besar peranannya, dan perlu dimaksimalkan dukungan dari Pemkab Karawang, terlebih disaat kondisi pemulihan ekonomi pasca COVID-19 berbasis ekonomi kreatif sanggup menopang ekonomi di masyarakat.
“Anggaran hibah sebagai pendukung UKM masih sama dengan tahun kemarin sebesar 2 milliar rupiah,” ujar Kepala DINKOPUKM Kabupaten Karawang, Drs Rohman saat diwawancarai Beritanet.com dikantornya, Selasa (07/02).
Lebih lanjut Rohman menjelaskan ketersediaan dana hibah sebesar 2 milliar itu diperuntukan sebagai pembiayaan belanja peralatan yang diajukan UKM sebagai pendukung beroprasinya usaha.
“Anggaran hibah itu akan diberikan sesuai yang dibutuhkan masyarakat, seperti kompor, mesin open atau mesin jahit, sesuai pengajuan mereka sebagai pendukung berjalannya UKM,” katanya.
Ditanya ketersediaan anggaran hibah tersebut apakah bisa memenuhi kebutuhan seluruh UKM yang ada, dengan tegas Rohman berujar belum bisa.
“Dari anggaran hibah yang tersedia itu, jika dirata – ratakan per barang sebesar 5 jutaan rupiah, paling hanya bisa memenuhi kebutuhan sekitar 500 UKM saja,” ungkapnya.
Dana sebesar 2 Milliar rupiah bersifat hibah tersebut, kata Rohman, hanya bagian dari dana keselururuhan yang diploting di DINKOPUKM, untuk program lain seperti pembinaan dan lain – lain itu terpisah.
“2 milliar rupiah itu hanya dana hibah untuk mendukung perlengkapan UKM saja, tentunya program lain itu terpisah dan variatif jumlahnya,” jelasnya.
Target DINKOPUKM Kabupaten Karawang pada tahun 2023 disampaikan Rohman, masih terfokus terhadap membangkitkan usaha berskala mirkro sebagai pilar penopang tumbuhnya ekonomi masyarakat pasca Pandemi Covid-19.
“Target kami di tahun 2023 masih sama, yakni membangkitkan UKM di Karawang sebagai pilar penopang tumbuhnya ekonomi masyarakat,” terangnya.
Selain memberikan hibah peralatan bagi pelaku UMKM, upaya Pemkab Karawang membangkitkan UMKM adalah memeberikan kemudahan untuk permodalan usaha. Rohman menjelaskan kemudahan memperoleh modal berupa pinjaman tanpa anggunan bisa masyarakat peroleh dengan memanfaatkan program BJB mesra.
“Program BJB Mesra adalah akses pinjaman permodalan yang bisa dimanfaat masyarakat untuk memperoleh pinjaman modal tanpa anggunan dengan jumlah maksimal pinjaman sebesar 10 juta rupiah, selain di BJB pun pinjaman bisa didapat di Pegadaian syariah dan itupun sama tanpa anggunan,” jelasnya.
Bukan hanya itu, Rohman terus membuat kemudahan – kemudahan bagi pelaku UKM, hasil peroduksi UKM juga menjadi bagian yang diformulasi terkait mekanisme pemasaran.
“Terkait pemasaran kita ada Forum Wirausaha Karawang (Forwika), nanti masyarakat yang mempunyai produk UKM bisa datang ke Dinkop, kemudian melalui Forwika tersebut kita pasarkan ke Supermarket dan pasar – pasar modern lainnya, namun tentunya produk yang sudah memenuhi peryaratan,” terangnya.
“Untuk merespon kondisi serba digitalis, kita juga akan pasarkan di market flash. Sekarang Pemkab Karawang sudah mempunyai E-Katalog, dan mengharuskan semua produk UKM Karawang dimasukan kedalam E-Katalog tersebut,” tandasnya. (red)