Karawang, Beritanet – Pasca memenuhi undangan Polres Karawang untuk memberikan keterangan terkait dugaan penyalahgunaan atau korupsi hingga Puluhan Miliar Rupiah KONI Karawang, Ketua Umum Cabang Olahraga Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Karawang, Asep Agustian, S.H, M.H mendorong kasus berlanjut ke Pengadilan.
“Agar terang benderang penggunaan dana hibah KONI yang menyerempet cabornya (ISSI). Kalau saya tidak benar dalam berikan keterangan, maka ketum saya akan lebih malu. Kepada Pak Kapolri, khusus di Karawang ini agar jangan main-main dengan urusan KONI. Jangan ada tebang pilih, periksa semua ketua cabor,” ujar Askun sapaan Asep Agustian kepada Beritanet.com, Rabu (18/10/23).
Lebih lanjut Askun bercerita pada saat dirinya datang ke ruang Tipidkor sekitar pukul 8.30 WIB untuk memberikan keterangan, dan memberikan jawaban dari 31 pertanyakan yang diajukan.
“Saya diterima dengan baik dan profesional serta proporsional, betul-betul tidak keberpihakan kemanapun. Saya meminta kepada 57 ketua cabor kooperatif datang ke Polres Karawang,” kata Askun.
“Saya pertanyakan pula kepada para penyidik, apakah 57 ketua cabor yang akan dipanggil bisa digantikan dengan yang lain? Mereka jawab ‘tidak, harus ketua’, jadi terbukti yang bukan ketua untuk keluar, itulah profesional dan proporsional,” sambungnya yang juga Ketua DPC Peradi Karawang ini.
Sepengetahuan Askun, anggaran yang diterima KONI Karawang pada tahun 2018 sebesar Rp9,2 miliar di APBD murni dan Rp3,5 miliar di APBD perubahan. Kemudian tahun 2019 Rp13,5 miliar, lalu di tahun 2020 awalnya Rp10 miliar, tetapi ada refocusing anggaran dipangkas jadi Rp2,5 miliar.
“Pada tahun 2022 ada Rp7,5 miliar di APBD murni dan APBD perubahan Rp10 miliar, sehingga totalnya jadi Rp17,5 miliar. Tahun 2023 KONI dapat anggaran sebesar Rp12,5 miliar. Itu anggaran yang saya ketahui, kemudian anggaran itu dipakai apa saja ya saya enggak tahu,” ungkapnya.
Menurut Askun, anggaran sebesar itu dilihatya tidak untuk kesejahteraan pengurus cabor dan atletnya dan tidak mampu mendongkrak prestasi olahraga keseluruhan.
“Tapi khusus ISSI Karawang, saya jadi ketum pada 2021 dan 2023 saya jadi wakil ketua IX ISSI Jabar. Pada Porprov ISSI Karawang dapat tiga medali emas yang sebelumnya tidak pernah dapat medali emas,” ungkapnya.
Lalu Askun meminta kepada pengurus KONI Karawang agar bisa memberikan laporan secara transparan penggunaan anggaran sejak tahun 2018 hingga tahun 2023 agar tidak terulang lagi kejadian mosi tidak percaya oleh para cabor.
“Sekali lagi dengan tegas, saya meminta kepada para ketua cabor agar hadir penuhi panggilan Polres Karawang, buktikan kalau memang mereka tidak merasa bersalah, kenapa harus takut dan jangan pernah memandang seolah-olah kita punya jabatan mentereng di pemerintahan, baik itu bupati, wabup, sekda, pejabat DPRD dan lainnya,” ujarnya.
Askun juga turut menyoroti adanya pejabat ASN yang merangkap jabatan dua cabor sekaligus pengurus boks KONI Karawang.
“Bagaimana cabornya mau maju karena pimpinannya tidak akan fokus bekerja. Saya sependapat dengan Alek Safri bahwa pejabat janganlah merangkap, itu benar,” tuturnya.
Sebelumnya beredar kabar Polisi tengah membidik dugaan penyalahgunaan anggaran KONI mencapai puluhan miliar rupiah, hingga tersiar kabar Ketua dan Sekretaris beserta sejumlah Ketua Cabor KONI Karawang telah dimintai keterangan, dan sontak memicu respon dari sejumlah lapisan masyarakat Karawang. Namun sampai berita ini diterbitkan, Beritanet.com belum berhasil mendapatkan informasi resmi, baik dari pihak KONI Kabupaten Karawang, dan Polres Karawang. (red)