CIKAMPEK, — Pesawat jenis GA8 Airvan milik Wise Air dengan registrasi PK-WMP, yang melakukan pendaratan darurat di area persawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, pada Jumat (21/11/2025), kini membuka peluang baru: dijadikan objek wisata unik di desa tersebut.
Gagasan ini muncul setelah melihat kondisi lokasi jatuhnya pesawat yang berada di tengah sawah berlumpur, sekitar 3 kilometer dari jalan raya. Jarak dan medan yang sempit membuat proses evakuasi menggunakan kendaraan besar menjadi sangat sulit, bahkan hampir tidak memungkinkan dilakukan secara konvensional.
Dikutip dari tribunjabar, Manajer Kualitas dan Keselamatan Wise Air, Agus Nugraha Sardjani, mengatakan bahwa penentuan nasib bangkai pesawat sepenuhnya berada di tangan pihak asuransi. Namun, ia tidak menampik bahwa medan lokasi yang menyulitkan dapat menjadi faktor besar dalam pengambilan keputusan nantinya.
Ia menjelaskan bahwa posisi pesawat berada jauh dari akses utama dan dikelilingi sawah, sehingga proses pengangkutan memerlukan pertimbangan khusus. Kondisi ini membuka kemungkinan bangkai pesawat diserahkan kepada pihak desa apabila evakuasi dinilai terlalu sulit atau memakan biaya tinggi.
“Apakah nanti evakuasi diserahkan ke desa buat dijadikan wisata atau seperti apa itu tergantung dari asuransi,” tambahnya.
Menanggapi peluang tersebut, Kepala Desa Kertawaluya, Arta Hartono, menyampaikan rasa antusiasnya. Ia menyebut wacana pemanfaatan bangkai pesawat sebagai objek wisata desa mendapat sambutan positif.
“Kita tentu senang, tadi juga sempat ada pembicaraan ke situ,” ungkap Arta.
Dengan potensi menjadi ikon wisata desa, bangkai pesawat PK-WMP bisa menjadi daya tarik tersendiri sekaligus peluang peningkatan ekonomi lokal. Kini, keputusan akhir menunggu pihak asuransi sebelum langkah selanjutnya dapat ditentukan oleh pemerintah desa.












