Perburuan Liar Harta Karun Kapal VOC,Ancam Kepunahan Terumbu Karang Sendulang 

Rehabilitasi terumbu karang Sendulang melalui CSR PHE ONWJ dengan Modul Paranje di pantai Utara Karawang 

KARAWANG – Pesona Bawah laut Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, memang memiliki sejuta sensasi. Selain terpendam banyak harta karun dari zaman VOC, juga terdapat terumbu karang dan menyimpan keaneka ragaman biota hewan laut yang indah .

Di kedalaman laut perairan tangkolak Sukakerta pada tahun 90-an,dikenal sebagai area kuburan kapal harta karun seperti koin, keramik, dan barang berharga lainnya yang diduga milik kapal Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) memiliki harga ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Dama Saputra (37),yang juga sebagai Ketua Kelompok Pandu Alam Sendulang saat diwawancarai ,Senin 8/9/2025 mengatakan” sekitar tahun 80-an, pada masa kakeknya, perairan Tangkolak kaya akan terumbu karang. Kekayaan ini mempengaruhi hasil tangkap ikan nelayan. Ikan melimpah, perairan bersih dan indah”.

“Adanya tersiarnya kabar seorang nelayan tanpa sengaja menemukan benda benda kuno dari zaman VOC para pemburu harta karun ada yang dari luar Karawang ,waktu itu benar-benar gila perburuan tanpa memperhatikan keselamatan,” tanpa alat sederhana,tegas Dama.

“Pada Sekitar tahun 2000-an, saya ikut mengalami dalam perburuan ini. Karena belum mendapatkan pengetahuan tentang fungsi vital terumbu karang bagi ekosistem, warga tidak menyadari dampak yang kemudian datang.

” Perburuan harta Karun Bawah laut Tangkolak oleh warga setempat dengan kapal kecil biasanya di ikuti empat orang dalam satu tim.Dan di bagi menjadi Dua untuk berjaga di atas, salah satunya mengoperasikan kompresor, dua lainnya menyelam sambil membawa pahat dan palu. Selang angin dari kompresor terhubung langsung ke mulut para penyelam”,ungkap Dama.

Kini pencarian harta Karun di hentikan karena telah menelan korban akibat penyelaman tanpa memakai prosedur keselamatan dan sudah menelan korban meninggal, ada juga yang mengalami cacat permanen, lumpuh gara-gara mengunakn alat kompresor tambal saat berburu harta karun saat itu di tahun 1990-an, ungkap Dama.

Dama menjelaskan” selain itu ada kebiasaan warga sekitar yang masih berlanjut yakni ambil terumbu karang untuk di jadikan pondasi rumah,dalam seminggu, satu orang bisa menghasilkan satu truk penuh berisi terumbu karang. Jika dikira-kira, kata Dama, isinya sekitar lima ribu batu seukuran kepalan tangan. Kata Dama, batuan terumbu karang itu laku di pasaran”.

“Dengan alat Kompresor buat nambal ban yang saat berbahaya dalam kesehatan pengambilan terumbu karang ini caranya Kami congkel pakai pahat dan palu, ambil yang kecil-kecil, yang bagus, untuk dijual,” dihargai Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu untuk sebagai tambahan selain mencari ikan.”

“Sekarang aktivitas perburuan harta Karun peninggalan VOC dan penjarahan terumbu karang sudah berhenti total sebab sudah dilarang oleh pemerintah dan ada dampak yang luar biasa yakni hasil tangkapan ikan anjlok 60 persen dan hilangnya beberapa jenis biota ikan di laut tangkolak”ungkap Dama.

“Mungkin saat ini saya menembus dosa kesalahan orang tua kami yang tidak ketahuan dampaknya dalam pengambilan terumbu karang,melalui Melalui program Otak Jawara (Orang Tua Asuh Karang di Laut Utara Jakarta dan Jawa Barat) bagaikan angin segar warga pesisir pantai Tangkolak”.

“Kami sangat berterimakasih kepada Pertamina PHE ONWJ terus merehabilitasi Pantai Utara Laut Jawa mengembalikan ekosistem dengan memiliki nama terumbu karang Sendulang”

“Melalui program Otak Jawara (Orang Tua Asuh Karang di Laut Utara Jakarta dan Jawa Barat) dimulai sejak 2022 Kelompok Pandu Alam Sendulang mendukung program PHE ONWJ”.

“Rehabilitasi terumbu karang Sendulang melalui CSR PHE ONWJ dengan Modul Paranje,Total sudah ada 770 modul transplantasi terumbu karang dan 3.479 fragmen karang yang sudah diturunkan sejak sampai 2025”.

“Diterangkan Dama”Titik lokasi rehabilitasi karang Sendulang endulang oleh PHE ONWJ jarak tempuh 6 kilometer memakan waktu 45 menit dari bibir pantai Sistem pemasangan Modul paranje Sendulang seluas 0,22 hektare kedalaman 3 meter dasar laut”.

“Warga pantai tangkolak selain nelayan juga perenang laut yang handal dengan ini PHE ONWJ juga telah memberikan peningkatan kapasitas berupa sertifikasi selam, dan memberikan peralatan selam untuk mengkontrol terumbu karang sendulang” .

“Rehabilitasi terumbu karang sendulang serta sertifikat selam oleh PHE ONWJ teknik Scuba Diving (menyelam dengan alat bantu napas) dan , bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat tentang keindahan karang sendulang dan destinasi Pesona Bawah laut Tangkolak, Desa Sukakerta”,tutup Dama.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *